Kamis, 16 Juni 2011

HILANG SEMUA JANJI

Tersenyumlah saat kau mengingatku
Karena saat itu aku sangat merindukanmu
dan menangislah saat kau merindukanku
karena saat itu, aku tak berada di sampingmu
tetapi, pejamkanlah mata indahmu itu
karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu
Karena aku t'lah berada di hatimu untuk selamanya
Tak ada yang tersisa lagi untukku
Selain kenangan-kenangan indah bersamamu
Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
Mata indah yang dahulu adalah milikku
Kini semuanya terasa jauh meninggalkanku
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
Hati, cinta, dan rinduku adalah milikmu
Cintamu takkan pernah membebaskanku
Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?
Saat sayap-sayapku telah patah karenamu
Cintamu akan tetap tinngal bersamaku
Hingga akhir hayatku dan setelah kematian
Hingga tangan Tuhan akan menyatukan kita lagi
Betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan
Yang tengah menghidupkan sinar redupku
namun tak dapat menyinari
dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya
Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu
karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
Kau takkan pernah terganti
Bagai pecahan logam mengekalkan
Kesunyian
Kesendirian
dan Kesedihanku
kini....
Aku tlah kehilanganmu....

Hilang semua janji
Semua mimpi-mimpi indah
Hancur hati ini
melihat semua ini
Lenyap telah lenyap
kenahagiaan di hati
Ku hanya bisa
Menangisi senua ini
Hancur hati ini
Melihat kau telah pergi

Langit menjadi gelap berkelabu
Menyelimuti hatiku
Mengubah seluruh hidupku
Mengapa semua jadi begini
Perpisahan yang terjadi
Di antara kita berdua
Ku akan menanti
 Sebuah kejaiban
Yang membuat kita
Bisa bersama kembali


Puisi dan Lirik Lagu OST Cinderella Cinta Yang Hilang Lyrics

Selasa, 14 Juni 2011

Nur Amy: JENIS-JENIS MEMBACA

Nur Amy: JENIS-JENIS MEMBACA: "Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi : ..."

JENIS-JENIS MEMBACA

Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

B. Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :

I. Membaca Ekstensif
membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :

1. Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).

2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.

Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.

3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.

II. Membaca Intensif
membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :

A. Membaca Telaah Isi :
1. Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

5. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

B. Membaca Telaah Bahasa :
1. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2. Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra. 


http://guruit07.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-membaca-dan.html

Jumat, 10 Juni 2011

PRINSIP-PRINSIP MEMBACA

Ada beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan oleh guru pustakawan dalam membina dan mengembangkan minat baca para siswa adalah sebagai berikut:
  1. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks. Hal ini terdiri dari sejumlah kegiatan seperti memahami kata-kata atau kalimat yang ditulis oleh pengarang, menginterpretasikan konsep-konsep pengarang serta menyimpulkannya.
  2. Kemampuan membaca tiap orang berbeda-beda. Setiap orang memiliki kemampuan membaca sendiri-sendiri tergantung pada beberapa factor misalnya tingkatan kelas, kecerdasan, keadaan emosi, hubungan social seseorang, latar belakang pengalaman yang dimiliki, sikap, aspirasi, kebutuhankebutuhan hidup seseorang, dan sebagainya.
  3. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi. Pembinaan tersebut harus dimulai atas dasar hasil evaluasi terhadap kemempuan membaca orang yang bersangkutan.
  4. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan. Seseorang akan senang jika telah berhasil mempelajari sesuatu dengan baik dan merasa puas atas hasil bacaannya.
  5. Kemahiran membaca perlu keahlianyang kontinyu. Agar memiliki kemahiran membaca, ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan dalam membaca perlu diperhatikan sedini mungkin sejak seseorang pertamakali masuk sekolah.
  6. Evaluasi yang kontinyu dan komprehensif merupakan batu loncatan dalam pembinaan minat baca. Dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan minat baca para siswa harus selalu disertai kegiatan evaluasi karena untuk mengetahui keberhasilan pembinaan dan pengembangan minat baca para siswa.
  7. Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar. Agar memperoleh keberhasilan belajar, seseorang harus membaca secara efisien.
http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfdwinovi/Pembinaan%20Minat%20Baca%20Bagi%20Siswa%20Sekolah%20Dasar.pdf

    TIPS MEMBACA EFEKTIF

    Di era serba teknologi tinggi ini dan padatnya aktifitas yang dijalani, hobby membaca, baik itu buku, surat kabar, majalah ataupun berita -berita di internet perlu dilakukan dengan cepat tetapi efektif, sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.
    Tips-nya sebagai berikut :
    1. Berkonsentrasi dengan yang dibaca, sadar untuk memahami isinya.
    2. Memiliki hasrat dan gairah, sehingga bersemangat untuk meraup ilmu & pengetahuan, dan betah untuk menghabiskan bacaannya.
    3. Hilangkan suara batin yang menggoda dan mengalihkan perhatian ke hal-hal lain, yakinkan diri bahwa yang dibaca penting adanya.
    4. Jari telunjuk bisa digunakan sebagai penunjuk, sehingga konsentrasi bisa terarah pada bacaan.
    5. Warnai atau highlight kalimat, frasa dan kata-kata penting sehingga dapat ditemukan inti yang tepat yang berguna sebagai benang merah atau penuntun dari isi bacaan.
    6. Kalau menemukan hal-hal yang tidak menarik ketika membaca, bisa dilewati atau melompat saja ke paragraf berikutnya, karena tidak semua pokok bahasan yang diulas itu penting dan perlu diingat.
    http://www.beritaterkinionline.com/2010/04/tips-membaca-efektif.html